Join The Community

Premium WordPress Themes

Kamis, 22 September 2011

Pembersihan Abu Merapi Selesai, Puncak Borobudur Dibuka Lagi

Magelang - Kabar baik untuk Anda yang ingin mengunjungi Candi Borodudur. Pembersihan area puncak Candi Borobudur dari sisa-sisa abu vulkanik Gunung Merapi dinyatakan selesai. Pengunjung kini bisa berkunjung ke puncak stupa.

Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB), Kamis (22/9/2011) secara resmi mengumumkan puncak Borobudur mulai dibuka untuk wisatawan.

Namun, jumlah kunjungan di area puncak candi itu dibatasi maksimal hanya 82 orang. Kebijakan ini, selain untuk menjaga kelestarian bangunan candi dari proses pelapukan, juga permintaan dari UNESCO.

Selain membatasai pengunjung, BKPB juga membatasi waktu berkunjung dengan durasi 15 menit. Jalur kunjungan wisatawan juga diarahkan sesuai jarum jam. Wisatawan hanya diperbolehkan berkeliling mengitari lantai teratas kemudian keluar. Hal ini layaknya seseorang melakukan upacara Pradaksina di puncak Borobudur.

"Agar tidak terjadi penumpukan pengunjung. Kebijakan pengaturan pengunjung ini diminta oleh UNESCO. Kita sudah perhitungkan kebijakan ini, petugas akan selalu siaga mengatur wisatawan," jelas Kepala BKPB, Marsis Sutopo, ketika meninjau pembukaan lantai 8-10 Borobudur.

Marsis menjelaskan pengaturan kunjungan tidak untuk membatasi kebebasan pengunjung. Namun justru akan membantu kenyamanan dan kualitas kunjungan.

"Kita akan lakukan terus evaluasi terhadap kunjungan ini, jika terbukti bagus akan kita teruskan," jelas Marsis.

Marsis mengatakan lantai 8-10 ini merupakan bagian Candi Borobudur yang memiliki keistimewaan. Selain merupakan area terbuka, di lantai ini juga merupakan lokasi favorit wisatawan untuk berkunjung.

Proses pembersihan pun membutuhkan waktu dan perhatian khusus. Bahkan, proses ini membutuhkan waktu hampir satu tahun dan menghabiskan anggaran sebesar Rp 69 juta dari APBN.

"Ada sekitar 25 pekerja di lantai ini. Mereka bekerja secara arkeologis sesuai ketentuan yang ada. Ditambah relawan dari UNESCO," kata Marsis.

Selain membersihan lantai dan sela-sela batu dari sisa abu vulkanik, pihaknya juga melakukan pemugaran serta pergantian 160 buah batu. Batu yang diganti tersebut dinyatakan tidak layak karena telah mengalami korosi.

"Juga ada yang cekung sehingga menampung air, ini kan tidak bagus dan kita ganti," tukas Marsis.

Direktur Umum dan Personalia PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Retno Hardiasiwi menyambut antusias pembukaan lantai teratas tersebut. Apalagi, banyak wisatawan asing yang menghendaki untuk menaiki lantai ini.

"Saya cukup senang, wisatawan juga saya rasa akan turut senang karena juga bisa menikmati lantai paling atas," ungkap Retno.

Terkait pembatasan kunjungan yang diterapkan, Retno mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Apalagi, kebijakan itu juga sejalan dengan upaya pihaknya memecah konsentrasi kunjungan di Candi Borobudur melalui berbagai program wisata di sekitarnya.

Mawar, salah satu pengunjung asal Jakarta yang ditemui detikcom mengaku senang bisa menikmati Candi Borobudur dari lantai paling atas. Dia sempat kecewa karena saat datang kemarin, lantai teratas masih tutup.

"Begitu tahu dibuka saya langsung naik, ya kalau tidak sampai atas rasanya kurang puas," ucap perempuan berusia 25 tahun ini.

Dari pantauan detikcom di sekitar candi, nampak terjadi antrean panjang wisatawan yang hendak naik ke lantai 8 hingga 10. Lantai teratas itu memang cukup diminati wisatawan karena bisa melihat keindahan alam sekitarnya dan juga stupa utama ada di lantai itu.

0 komentar:

Posting Komentar